Masinton Pasaribu: MAMA Menang, Kota Pandan Terang Benderang

Pasangan calon bupati dan wakil bupati, Masinton-Mahmud (MAMA) menyapa sukarelawan yang menamakan kelompok Mama Pandan (Mapan) di Jalan Nibung, Kota Pandan, Rabu (9/10/2024).

Masinton Pasaribu mengungkap, Kota Pandan ke depan akan terang benderang, bila MAMA mendapatkan mandat dari rakyat, dan memenangkan Pilkada Tapteng, pada 27 November 2024.

“Saya sudah jalan-jalan, keliling Kota Pandan. Kalau malam hari, kesannya gelap dan suram. Padahal, Kota Pandan adalah Ibu Kota Kabupaten Tapteng,” kata Masinton Pasaribu.

Bagaimana ekonomi masyarakat bisa bertumbuh kalau kesannya demikian. Bila rakyat memberi restu kepada pasangan MAMA, Kota Pandan akan berubah menjadi terang benderang.

Selain menjadi Ibu Kota Tapteng, Kota Pandan juga memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Tetapi sektor ini sepertinya kurang mendapatkan perhatian, sehingga kunjungan wisatanya belum bertumbuh.

“Saya percaya, bahwa sebuah daerah bisa bertumbuh maju, kalau daerah itu dikunjungi orang atau wisatawan,” katanya.

Misalnya, ada 2.000 orang datang berlibur pada Sabtu-Minggu atau weekend, kemudian menghabiskan Rp200.000 per orang, nongkrong sambil lihat pantai dan ombak laut.

“Berarti ada perputaran uang Rp400 juta. Kan gitu ya kira-kira. Memang kecil ya, cuma Rp 200 ribu per orang, tetapi kalau dijumlah, sudah ada uang Rp 400 juta yang berputar di salu wilayah itu,” katanya.

Tentunya, hal itu akan menjadi momen bagi pedagang kecil, bisa jual air mineral atau jual makanan. Itu kan sebagai sebuah potensi pendapatan masyarakat langsung.

“Nah, tugas pemerintah daerah lah yang menata kawasan yang layak dikunjungi orang. Syaratnya, orang yang datang harus merasa aman dan nyaman,” katanya.

Dia menjelaskan, potensi wisata di Tapteng itu sangat melimpah dan juga kaya akan sejarah dan peradaban. Potensi itu dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

Seperti Kota Tua Barus, yang kaya akan sejarah peradaban, perdagangan, dan kebudayaan. Kalau dijadikan sebuah kawasan, tentu sangat bagus, tetapi harus disiapkan fasilitas pendukungnya.

Di daerah Barus itu juga situs sejarah bernama Makam Papan Tinggi yang lokasinya berada di atas bukti. Situs ini sering dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru nusantara.

“Nah, tugas pemerintah daerah adalah memfasilitasi, apakah harus menyiapkan eskalator, tentu disesuaikan dengan kondisinya, sehingga orang datang mau ziarah menjadi mudah,” katanya.

Kemudian sektor perikanan, kebetulan Tapteng adalah daerah pesisir dan warganya banyak yang bekerja sebagai nelayan.

“Tugas kita nanti, bagaimana bisa memberikan perlindungan terhadap nelayan tradisional kita. Maka zona tangkap harus dipertegas, sehingga area-area yang dekat dengan pesisir itu tidak boleh diganggu oleh kapal-kapal besar,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *