Pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu-Mahmud Effendi Lubis (MAMA) nomor urut 2, menggelar kampanye akbar di Terminal Baru Pandan, di Jalan Jenderal Feisal Tanjung, Kecamatan Pandan, Jumat (22/11/2024).
Kampanye akbar diwarnai hujan deras, namun semangat warga yang memadati lapangan Terminal Baru Pandan tidak surut. Warga tetap setia mengikuti hingga acara usai.
“Jangankan hujan, badai pun kita lawan. Betul bapak-ibu! Tak lama lagi kita akan mewujudkan sejarah perubahan. Kita coblos nomor 2 dan kita kubur dalam-dalam aksi penindasan dan kezaliman,” seru Masinton disambut aplus warga.
Masinton mengatakan, jika masyarakat memberi amanah dan Tuhan merestui, Masinton-Mahmud akan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah pemilihan 3.
“Apabila ada warga di dapil 3 yang sakit dan butuh layanan rumah sakit, tidak perlu lagi harus ke RSUD Pandan. Betul bapak-ibu,” kata Masinton.
Masinton-Mahmud juga akan menyiapkan eskalator di Makam Papan Tinggi, di Kecamatan Barus, agar para orang tua dan anak-anak tak perlu mendaki dengan anak tangga.
Eskalator tersebut nantinya akan memudahkan wisatawan untuk berziarah di lokasi wisata rohani di Barus yang berada di atas bukit.
“Apa bisa? Tentu bisa bapak-ibu. Kita hidup di zaman teknologi yang canggih. Harganya tidak mahal, pengadaannya bisa dianggarkan di APBD,” kata Masinton.
Eskalator itu bukan hanya ada di Mal, di beberapa lokasi wisata di Indonesia yang lokasinya berada di kawasan perbukitan juga telah memanfaatkan eskalator untuk memudahkan wisatawan.
Masinton mengajak masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang punya isi kepala, punya ide, gagasan dan program untuk membangun Tapteng naik kelas.
“Pemimpin itu harus bisa memberi solusi jalan keluar kesulitan masyarakat, bukan malah menjadi beban buat masyarakat, betul bapak ibu!,” kata Masinton.
Bagaimana mengatasi kesenjangan di masyarakat. Bagaimana mengatasi problem petani. Bagaimana mengatasi problem nelayan. Bagaimana mengatasi problem anak-anak muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Dikatakan, Pilkada Tapteng 2024 ini adalah momentum terwujudnya sejarah perubahan. Tapteng harus naik kelas, maju dan bangkit mengejar ketertinggalan dibanding kabupaten lainnya.
“Kita tidak boleh lagi membiarkan Tapteng ini terpuruk. Kita harus bangkit, dan harus maju mengejar ketertinggalan kita,” kata Masinton.
Secara administratif, Tapteng telah berusia 79 tahun, atau sama dengan usia Republik Indonesia. Tetapi kondisinya tertinggal jauh, bahkan dengan kabupaten yang baru dibentuk atau yang baru dimekarkan.
“Kalau pemimpinnya nggak ngerti apa yang harus dikerjakan untuk membangun daerah dan masyarakatnya, kita akan kesulitan meraih kebangkitan itu,” kata Masinton.
Masinton-Mahmud (MAMA) berkomitmen menghadirkan pemerintahan yang melayani dan adil untuk semua masyarakatnya, pemerintahan yang anti korupsi dan anti pungli.
“Kalau pemerintahnya korupsi, yang korban itu adalah masyarakatnya. Dampak dari korupsi itu apa? jalanan rusak, sekolah fasilitasnya asal-asalan, pelayanan masyarakat terabaikan,” katanya.
Masinton menjelaskan, selama kampanye sudah keliling ke desa-desa dan kecamatan. Masinton-Mahmud (MAMA) telah menangkap kondisi kebatinan rakyat Tapteng.
“Kami menangkap semangat dan getaran jiwa yang sama, semuanya menginginkan perubahan. Kami pun merasakan bahwa kita semua berkumpul, karena kita ingin perubahan,” katanya.
Masinton menjelaskan, nelayan mengeluh 5 tahun belakangan ini pendapatannya menurun karena maraknya pukat trawl masuk ke zona tangkap nelayan kecil.
Masinton-Mahmud akan memanggil seluruh pemilik pukat trawl dan diminta tidak lagi mengganggu zona tangkap nelayan kecil.
“Kami ingin melindungi nelayan kecil kami agar anak-anaknya bisa sekolah, hidupnya bisa sejahtera, betul,” katanya.
Kalau nelayan kesulitan BBM, maka mekanisme distribusinya akan ditata supaya nelayan kecil bisa memperoleh BBM.
“Itulah komitmen kami Masinton-Mahmud. Ada nggak paslon lain yang bicara tentang komitmen mengatasi persoalan masyarakat, khususnya nelayan?” tanya Masinton.
Para petani juga mengaku kesulitan pupuk bersubsidi. Alat pertaniannya masih tradisional, kemudian infrastruktur dan saluran irigasinya juga tidak bagus.
“Petani nanti akan kita fasilitasi, irigasinya, bibitnya, hingga pupuknya kita atur supaya bisa sampai ke petani kecil. Kepada kelompok tani akan diberikan bantuan alat mesin pertanian,” katanya.
Di sektor perdagangan masyarakat, seperti onan atau pusat pasar tradisional juga akan diperbaiki dan ditata dengan baik.
“Itulah tugas pemerintah, memberikan pelayanan kepada masyarakat, menyiapkan seluruh fasilitas masyarakat untuk beraktifitas,” katanya.
Masinton-Mahmud juga berkomitmen tentang tata pengelolaan desa, kepala desa dan perangkat desa akan diarahkan menggunakan anggaran dana desa sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kepala desa tidak perlu setor-setor ke bupatinya, kami akan hilangkan budaya setor-setor atau budaya sunat menyunat itu,” katanya.
Begitu pun terhadap PNS dan tenaga honorer tak ada lagi potongan-potongan, justru akan ditingkatkan tunjangan penghasilan pegawai (TPP)-nya sehingga pelayanan ke masyarakat bisa maksimal.
Program lainnya, Masinton-Mahmud akan menghadirkan fasilitas akses internet ke seluruh pelosok desa. Begitu juga terhadap anak-anak muda akan disiapkan balai-balai latihan kerja sehingga siap kerja dan siap berwirausaha.
Dalam kampanye akbar tersebut, Masinton-Mahmud juga menghadirkan artis di antaranya, Dorman Manik, Maria Calista, Rani Simbolon, Punxgoaran Band, Maya KDI, dan komika Joel Purba.