Masinton Pasaribu, politikus PDIP yang saat ini maju sebagai calon bupati Tapanuli Tengah mengungkap sekelumit cerita tentang masa kecilnya di Kecamatan Pasaribu Tobing.
Dia bercerita di hadapan warga yang memadati Lapangan Bola Batu Ronggang, di acara ‘Borhat-borhat’ atau memberangkatkan Paslon Masinton Pasaribu-Mahmud Effendi Lubis (MAMA), Jumat (5/10/2024).
Acara diawali upa-upa oleh raja-raja adat di kediaman orang tua Masinton Pasaribu, di Dusun Sirau, Desa Simargarap, Kecamatan Pasaribu Tobing, kemudian lanjut ke Lapangan Bola Batu Ronggang.
“Saya tahu betul seluk beluk kampung ini. Jadi kalau ada yang bilang, Masinton Pasaribu itu cuma lahir di Pasaribu Tobing. Bukan cuma lahir, tiap tahun saya pulang ke sini,” kata Masinton Pasaribu.
Masinton Pasaribu mengaku tetap ingat pesan orang tuanya untuk sering-sering mengunjungi opung dan bona pasogit (kampung halaman) di Sirau, Sugasuga, dan Logan.
Masinton Pasaribu kemudian berkisah, semasa kecil dulu ia sering diajak tulang-nya jalan-jalan sampai ke Hajoran dari Aek Sibundong menggunakan boat bapak tua (uwak)-nya.
Jadi, kalau perjalanan dari Muara Pitu ke Parlabian itu harus melewati jembatan rambing, di atasnya ada Ronggang, kemudian terus lah itu sampai ke Logan.
Masinton Pasaribu juga mengungkap kejadian lucu saat bermain dengan teman kecilnya, ketika batu yang jatuh ke sungai disangka buah durian.
“Saat itu kami mencari buah durian di tepian Aek Sibundong, tanpa sadar kami kena kerjain. Kami pikir buah durian jatuh ke sungai, ternyata batu yang sengaja dilempar oleh pemilik kebun,” kata Masinton Pasaribu.
Masinton Pasaribu juga masih ingat, ketika ia selalu menemani opungnya pergi ke Hutari, kemudian ke Irian Barat dan Aek Nadua membeli kacang tanah.
Kemudian berbelanja kopi dan kapas ke Napa, di pinggir Aek Sibundong. “Jadi masih sangat ingat semua, bagaimana kondisi dusun Sirau, Sugasuga, Hutagodang, Sigarap, Parlabian hingga ke Logan,” katanya.
Masinton Pasaribu kemudian mengatakan kalau dia juga masih ingat kapan pasar onan di Kecamatan Pasaribu Tobing.
“Hari Senin itu pasar onan-nya di Simargarap, Rabu di Pagaran dan Sabtu di Sipeapea,” katanya.
Masinton Pasaribu kemudian berjanji akan membawa perubahan Tapteng baru yang adil untuk semua. Tapteng naik kelas bersama MAMA.
“Saya berjanji di depan tulang saya, di depan hula-hula saya, di depan inang uda saya, amang tua saya dan di depan keluarga saya. Enggak mungkin saya bohong,” katanya.
Jika rakyat memberi mandat kepada pasangan MAMA menjadi pemimpin di Tapteng selama lima tahun ke depan, tidak boleh lagi ada yang diintimidasi dan ditakut-takuti.
“Tidak boleh lagi ada warga yang dibiarkan sakit tanpa terobati karena fasilitas rumah sakitnya dikorup,” katanya.